Rabu, 27 April 2022

GATRA DAN RACANA PADA NIRMANA

 


    Jika pada blog sebelumnya kita telah mengenal konsep dasar dan unsur rancang dari nirmana, maka pada blog ini kita akan membahas dan mempelajari tentang gatra dan racana dalam nirmana. Bagi teman-teman yang mungkin telah membaca dan mencari tahu tentang nirmana pasti tidak asing dengan istilah ini. Tapi jika belum, maka teman-teman bisa mempelajarinya di blog ini:)
    Bagi yang belum membaca blog-blog nirmana sebelumnya, silakan mampir:


GATRA
    Gatra merupakan sejumlah bentuk yang memiliki raut yang sama atau mirip dalam sebuah karya rancang. Gatra muncul lebih dari sekali dalam sebuah karya, gatra pula mendominasi raut dalam sebuah rancangan, sehingga gatra sangat membantu dalam perpaduan rancangan.
    Penentuan raut gatra berdasarkan tema atau kata kunci sebuah rancangan/desain. Contoh: dinamis. Sebuah karya rupa dapat terdiri dari hanya sebuah gatra. Tetapi gatra juga dapat terdiri atas unsur yang lebih kecil dan berulang. Unsur tersebut dikenal sebagai upagatra. Sejumlah gatra jika dikelompokkan menjadi sesuatu yang lebih besar akan membentuk adigatra. Jadi urutannya: upagatra --> gatra --> adigatra.

RACANA
    Racana merupakan pola yang berfungsi untuk mengatur susunan/order. Racana juga sebagai penempatan bentuk-bentuk atau relasi antar bentuk dalam sebuah rancangan. Racana dibagi menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan pola, bentuk dan racana jalinan dengan gatra, serta kehadiran garis racana.
A. RACANA - POLA
    Racana berdasarkan pola dibedakan kembali menjadi tiga jenis, yaitu racana tertib, racana semu tertib, dan racana tidak tertib.
    1. Racana Tertib
    Sesuai dengan namanya, racana tertib merupakan sejumlah garis racana yang disusun dengan sistematis, ruang dibagi dengan porsi yang sama besar dan berirama lalu disusun dengan keteraturan yang tinggi.

    2. Racana Semu Tertib
        Merupakan racana yang hampir sama dengan racana tertib, yaitu teratur, namun juga sedikit tidak teratur.


    3. Racana Tidak Tertib
        Merupakan racana yang tidak bergaris, bebas, dan tak tentu.

B. RACANA - BENTUK DAN RACANA JALINAN DENGAN GATRA
    Racana berdasakan bentuk dan racana jalinan dengan gatra dibedakan menjadi dua jenis, yaitu racana giat dan racana tidak giat.
    1. Racana Giat
        Garis racana bersifat konsep dan berhubungan dengan gatra di dalam sebuah karya/rancangan.
    2. Racana Tak Giat
        Racana hanya sebagai panduan penempatan gatra, tidak mencampuri raut sebuah gatra.


C. KEHADIRAN GARIS RACANA
    Racana berdasarkan kehadiran garis racana ada dua jenis, yaitu racana taya dan racana tampak.
    1. Racana Taya
        Racana taya merupakan garis racana yang tidak tampak atau tidak terlihat.
    2. Racana Tampak
        Kebalikan dari racana taya, racana tampak adalaha racana hadir sebagai garis yang terlihat dengan tebal yang diinginkan.



    Terima kasih telah membaca blog nirmana edisi ketiga ini, silakan ikuti (follow) untuk update edisi nirmana selanjutnya:)


Selasa, 26 April 2022

JENIS-JENIS TEKNIK ARSIR BESERTA CONTOHNYA


   Dalam dunia seni rupa dan desain, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah "arsir". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arsir adalah garis-garis kecil sejajar berbayang, sedangkan arsiran adalah hasil mengarsir. Arsir juga berfungsi untuk memberi kesan 3D dalam sebuah karya. Karya tersebut juga akan tampak lebih hidup. 

    Secara detail, tujuan mengarsir adalah:

    1. Memberi volume dalam karya/gambar

    2. Mengisi  bidang kosong

    3. Memberi kesan benda 3D

    4. Memperjelas karakter dalam gambar/karya

    Dalam prakteknya, teknik arsir dapat diaplikasikan dalam berbagai media, seperti kertas, tembok, kayu, dan lain-lain. Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam mengarsir adalah pensil, pulpen, pensil warna, penghapus, cat air, dan atau tinta bak (tinta cina).

Jenis-jenis Arsiran

    Arsiran dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan tekniknya. Jenis-jenis arsiran adalah:

1. Teknik Hatching

    Hatching merupakan teknik arsir yang menggunakan cara satu langkah dan satu arah. Teknik ini dimulai dengan menarik garis dari satu sisi kemudian melepasnya ke sisi yang lain. Untuk memberi kesan gelap-terang, kita harus pandai mengatur tebal-tipis pensil dengan cara penekanan pada pensil.

2. Teknik Scrumbling

    Scrumbling meruapakan teknik arsir yang arsirannya tidak beraturan atau bebas. Bentuk arsirannya dapat berupa bulatan, atau coretan bebas yang tidak terputus. Untuk kesan tebal-tipis dan gelap terang, kita dapat menimpa arsiran tersebut sehingga menjadi lebih rapat. Atau juga bisa dengan mengganti tipe pensil, misal arsiran tipis 2B dan yang tebal 6B.

3. Teknik Stippling

    Stippling merupakan teknik arsir dengan cara membuat titik-titik sebagai arsirannya. Titik-titik tersebut disusun sedemikian rupa sehingga memberi kesan gelap-terang. Jika ingin arsiran tebal/gelap maka jarak titik-titik tersebut dipersempit, sebaliknya jika ingin arsiran tipis/terang maka jarang titik-titik diperlebar. Teknik Stippling dikenal juga sebagai pointilis.

4. Teknik Cross-hatching

    Cross-hatching, seperti namanya merupakan gabungan dari teknik hatching. Teknik hatching tersebut diaplikasikan dua kali, yaitu secara menyilang.

5. Teknik Blending/Smudging

    Blending/smudging merupakan teknik arsir yang sangat umum kita jumpai. Teknik ini memiliki karakter yang lembut. Tebal-tipis disesuaikan dengan penekanan pensil saat mengarsir. Teknik ini dikenal juga dengan teknik dussel.



Contoh Arsiran











 

Kamis, 21 April 2022

PENGARUH PEMILIHAN WARNA DINDING RUANGAN TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS MANUSIA

 PENGARUH PEMILIHAN WARNA DINDING RUANGAN TERHADAP  KONDISI PSIKOLOGIS MANUSIA

 

Pada era new normal saat ini banyak dijumpai perubahan pola hidup dalam masyarakat. Seluruh kegiatan diadakan dari rumah, seperti kegiatan belajar mengajar, bekerja, atau magang. Masyarakat harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini. Ruangan yang kondusif dan nyaman juga turut mempengaruhi lancarnya kegiatan.

Masyarakat akan lebih sering bahkan setiap hari berada di rumah. Hal ini membuat mereka harus memperhatikan kondisi kenyamanan dan keamanan ruangan rumah untuk beraktivitas sehari-hari hingga dapat beraktivitas dengan normal kembali.

Pemilihan ruangan dalam melakukan kegiatan yang cukup penting harus dilakukan secara tepat. Ruangan yang dimaksud adalah ruangan yang kondusif, aman dari kebisingan, nyaman, serta memberi aura positif. Salah satu faktor yang memengaruhi kondisi mental atau psikis seseorang adalah warna.

Pemilihan warna dalam sebuah ruangan nyatanya merupakan masalah yang krusial. Riset telah membuktikan adanya reaksi tubuh manusia terhadap warna baik secara psikologis maupun fisiologis (Allen dan Stimpson, 1994). Riset tersebut membuktikan bahwa warna mempengaruhi kondisi atau perubahan suasana hati seseorang yang menempati ruangan tersebut. Maka dari itu, pemilihan warna dapat

disesuaikan dengan aktivitas yang dijalani dalam ruangan tersebut.

Warna turut memberi sebuah persepsi mata terhadap  suhu ruangan. Beberapa studi mengatakan bahwa suhu tubuh manusia benar- benar dalam kondisi naik-turun pada respon warna yang berbeda-beda. Seperti contohnya warna kuning dan orange mampu meningkatkan suhu mulai 2 hingga 5 derajat, begitupula dengan warna dingin bereaksi sebaliknya.

Warna juga memberi efek perubahan suasana hati (mood) pada seseorang. Perubahan suasana mampu disebabkan oleh warna yang dalam sebuah ruangan. Setiap warna memberi efek yang berbeda, seperti rasa kantuk, bosan, ketenangan, atau rasa semangat. Warna turut memberi efek stimulus atau kelincahan. Efek stimulus juga termasuk dalam rasa, bau, suara, dan waktu.


Ruangan

 

Ruangan merupakan salah satu bagian atau komponen dalam sebuah bangunan. Ruangan merupakan tempat tertutup dengan langit-langit dan dilengkapi dengan pintu dan jendela. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ruangan merupakan tempat lega, kamar besar, bilik (dalam rumah), kelas (tempat belajar), tempat dalam kapal (perahu), tempat muatan, dan palka.


Unsur-unsur dalam sebuah ruangan antara lain:

           1.     Lantai

Lantai merupakan bagian bawah atau dasar dari sebuah ruangan. Lantai dapat terbuat dari papan kayu, ubin, semen, atau keramik.

            2.     Plafon

Plafon merupakan langit- langit atau penutup dalam ruangan. Plafon juga turut andil dalam memberikan efek psikologis manusia, seperti memberi kesan luas atau sempitnya sebuah ruangan.

            3.     Dinding

Dinding merupakan elemen yang sangat penting dalam sebuah ruangan. Dinding adalah penyekat atau penutup sisi samping  bangunan. Dinding dapat terbuat dari papan kayu, triplek, anyaman bambu, hingga tembok.

Setiap ruangan yang dibangun memiliki fungsi berbeda-beda tergantung pemiliknya. Ruangan dalam sebuah bangunan atau rumah pada umumnya terdiri dari ruang makan, kamar tidur, kamar mandi, ruang keluarga, dan ruang tamu.

          Warna

Warna adalah spektrum dalam sebuah cahaya sempurna (putih). Identitas dari sebuah warna ditentukan dari panjangnya gelombang cahaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.

Warna merupakan unsur yang penting dalam sebuah interior ruangan. Perencanaan dan desain yang tepat berperan memberikan gambaran suasana yang tepat untuk mengomunikasikan maksud yang diinginan         pada    seseorang (Kusumowidagdo, 2005). Warna merupakan sebuah ‘pembentuk’ dan mampu mengubah karakteristik sebuah ruangan.

Warna mampu memengaruhi dan mengendalikan perasaan seseorang karena setiap warna memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Warna dalam sebuah ruangan memberikan efek yang cukup besar sehingga menjadikannya sebuah elemen penting dalam interior ruangan.

Respon psikologis yang dihasilkan oleh warna pun sangat beragam. Respon tersebut dibagi menjadi dua, yakni respon positif  dan respon negatif. Respon positif seperti perasaan gembira, damai, nyaman, dan bersemangat. Sedangkan respon negatif seperti takut, cemas, sengasara, dan panik.

Berikut adalah jenis-jenis warna beserta efek psikologis yang dihasilkan:

                    1.         Merah (Red)

Merah merupakan salah satu warna primer. Warna merah   sangat   mencolok   dan memberi kesan semangat, gairah, percaya diri, dan kekuatan.

Dalam sebuah interior ruangan, warna merah memberi efek objek tampak lebih dekat dari sebenarnya. Warna merah juga memberikan efek hangat dan lapar. Maka tidak heran jika banyak merek makanan yang didominasi oleh warna merah

 

                    2.         Biru (Blue)

Biru merupakan salah satu warna primer sama seperti warna merah. Efek psikologis yang dihasilkan oleh warna  biru adalah rasa tenang, keseriusan, konsentrasi, dan profesional.

Dalam interior ruangan warna biru dapat meningkatkan rasa konsentrasi penuh dan santai. Dalam dunia medis, warna biru mampu mengatasi sakit tenggorokan, asma, dan migrain.

 

                    3.         Kuning (Yellow)

Warna kuning merupakan warna primer, sebanding dengan warna merah dan biru. Warna kuning merupakan simbol keceriaan, optimisme, harapan, antusiasme, cita-cita, harga diri, dan kreativitas.

Penerapan warna kuning dalam sebuah ruangan akan memberi kesan bersahabat dan kreativitas. Warna kuning juga mampu menetralkan  rasa gugup (tidak percaya diri). penggunaan warna kuning dalam interior  ruangan biasanya diikuti dengan warna putih.

 

                    4.         Oranye (Orange)

Oranye merupakan warna sekunder, perpaduan antara warna merah dan kuning dengan perbandingan 50:50. Warna oranye memberi kesan hangat dan  bersemangat. Warna ornaye merupakan simbol dari kemampuan dalam bersosialisasi.

Warna oranye diklaim mampu meningkatkan nafsu makan. Warna oranye juga mampu memberi  efek semangat dalam beraktifitas di sebuah ruangan.


5.         Hijau (Greeni)

Warna hijau merupakan warna sekunder. Warna hijau merupakan perpaduan dari warna biru dan warna kuning dengan perbandingan 50:50. Warna hijau memberi efek psikologis rasa seimbang, menyegarkan, dan harmoni.

Warna hijau dalam sebuah interior ruangan diyakini mampu mengobati masalah penglihatan seseorang. Warna hijau juga cocok dipakai dalam ruang istirahat karena memberi efek damai dan tenang.

 

                    6.         Ungu (Purple)

Ungu merupakan warna sekunder. Warna ungu merupakan perpaduan dari warna biru dan warna merah dengan       perbandingan 50:50.Warna ungu memberi kesan spiritual, magis, ambisius,                     martabat, kebijaksanaan, dan visioner.

Dalam sebuah interior ruangan, warna ungu dapat memberi kesan mewah dan anggun. Warna ungu dikenal sebagai simbol kekayaan, keagungan, dan kekuasaan.


                    7.         Cokelat (Brown)

Cokelat merupakan warna perpaduan dari merah, kuning, dan hitam. Warna cokelat memberi efek psikologis hangat, aman, dan nyaman. Warna cokelat merupakan warna unsur bumi.

Dalam interior ruangan, warna cokelat memberi kesan modern, canggih, dan mahal. Warna cokelat pula secara psikologis memberi kesan kuat dan dapat diandalkan.

 

                    8.         Putih (White)

Putih merupakan warna netral. Secara psikologis, warna putih       memberi                   efek ketenangan, relaksasi, dan kepercayaan.

Dalam interior ruangan, warna putih memberi ilusi ruangan tampak lebih luas dan lapang. Warna putih sesuai diterapkan pada ruangan sempit dan kecil.

 

                    9.         Hitam (Black)

Warna hitam cenderung identik dengan suasana berkabung. Namun, jika diaplikasikan dengan tepat warna hitam mampu memberi kesan anggung dan elegan sebuah ruangan.

Warna hitam cenderung memberi kesna serius dan menekan nafsu makan. Penggunaan warna hitam berlebihan      mampu menciptakan efek kecemasan dan perasaan takut.

Warna     dan     Aplikasinya     Pada Ruangan

            Berdasarkan teori psikologi warna, kita dapat menentukan warna apa yang cocok diaplikasikan pada sebuah ruangan. Tentunya pemilihan warna ruangan harus sejalan dengan fungsi ruangan tersebut.

                    1.     Ruang Makan

Sesuai efek psikologis yang dihasilkan, warna oranye sesuai diaplikasikan pada ruang makan. Warna oranye mampu meningkatkan nafsu makan seseorang.

Selain warna oranye, warna merah juga sesuai untuk ruang makan. Hal ini dikarenakan warna   merah   memberi   efek rasa lapar seseorang.


    2.     Ruang Tamu

           Ruang tamu merupakan ruangan pertama dalam sebuah rumah. Ruangan ini bertujuan         untuk menyambut dan menjamu tamu. Warna yang sesuai untuk ruang tamu adalah warna             biru dengan kombinasi warna putih.

        Warna biru memberi efek psikologis ketenangan dan profesional. Selain itu, warna                 kuning juga cukup sesuai untuk ruang tamu. Namun, hidari penggunaan warna kuning                 yang mencolok.


3.     Kamar Tidur

      Kamar tidur merupakan tempat peristirahatan setelah melakukan kegiatan seharian.             Maka dari itu pemilihan warna harus sesuai. Warna  yang sesuai untuk kamar tidur adalah         warna biru karena memberi efek ketenangan dan kedamaian. Selain itu, ada warna putih yang       memberi efek relaksasi dan ketenangan.


                4.     Kamar Mandi

Kamar mandi merupakan ruangan untuk membersihkan diri setelah beraktivitas. Warna yang sesuai untuk kamar mandi adalah warna putih karena memberi kesan bersih dan nyaman.

Selain warna putih, warna oranye juga cocok karena memberi efek kehangatan dan kenyamanan.


5.     Ruang Kerja/Belajar 

     Ruangan ini merupakan ruangan yang krusial bagi pekerja dan pelajar. Pemilihan warna 

ruangan harus dilakukan dengan tepat karena mampu memengaruhi tingkat 

produktivitas seseorang. Warna yang sesuai untuk ruang kerja/belajar adalah warna cokelat. 

Warna cokelat memiliki kesan kuat dan dapat diandalkan.

Selain warna cokelat, warna hijau juga sesuai untuk ruang kerja/belajar. Ruangan yang berwarna hijau memiliki kesan menyegarkan dan ketenangan.


                    6.     Ruang Keluarga

Ruang keluarga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Ruang keluarga merupakan ruangan komunikatif dan interaktif. Warna yang sesuai untuk ruang keluarga adalah warna hijau karena memiliki efek                    keseimbangan, ketenangan, dan harmoni.

Selain warna hijau, warna biru juga sesuai untuk ruang keluarga. Warna biru memberi kesan kedamaian dan ketenangan.


                    7.     Dapur

Dapur merupakan ruangan untuk meracik masakan bagi anggota keluarga. Warna yang sesuai untuk dapur adalah warna oranye karena memberi efek meningkatkan nafsu makan dan kehangatan.

Selain warna oranye, warna cokelat juga cukup sesuai untuk dapur karena memberi efek hangat, aman, dan nyaman.

 

Unduh dan baca selengkapnya di --> Widya Retno Palupi - 214140200111032 - Artikel Ilmiah.pdf

REVIEW FILM BEFORE THE FLOOD

 BEFORE THE FLOOD 


            Perubahan iklim merupakan perubahan intensitas struktur iklim dalam  periode yang sangat panjang. Bentuk perubahan iklim mencakup cuaca atau  persebaran cuaca yang ada di dunia. Penyebab utama dari perubahan iklim adalah  pemanasan global (global warming). Pemanasan global disebabkan oleh efek gas  rumah kaca karena penimbunan gas, terutama gas CO2 (karbon dioksida) di  atmosfer bumi. Perubahan iklim akan berdampak pada kenaikan permukaan air  laut, meningkatnya bencana alam, kekeringan yang berkepanjangan, kerusakan  ekosistem, dan masih banyak lagi. 

Before The Flood (Sebelum Banjir) merupakan film dokumenter Amerika  Serikat yang fokus membahas tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap  lingkungan. Film dokumenter ini disutradarai oleh Fisher Stevens dan merupakan  hasil kolaborasi dengan aktor Hollywood terkemuka, Leonardo DiCaprio bersama  Jennifer Davisson, James Packer, Brett Ratner, dan Trevor Davidoski. Film ini ditulis oleh Mark Monroe dengan sinematografi oleh Antonio Rossi. Selain itu,  musik dalam film dibuat oleh Gustavo Santaolalla, Trent Reznor, Atticus Ross,  dan Mogwai. Film ini didistribusikan oleh National Geographic Documentary  Films dan ditayangkan perdana pada September 2016 di Toronto International  Film Festival. Kemudian film ini resmi dirilis secara teatrikal pada 21 Oktober  2016 dan pada 30 Oktober 2016 ditayangkan di National Geographic Channel dengan takarir hingga 32 bahasa. 

Film dokumenter ini berisi tentang perjalanan Fisher Stevens dengan  Leonardo DiCaprio selama tiga tahun yang pergi ke setiap sudut dunia untuk  mendokumentasikan perubahan iklim dan dampak buruk yang dihasilkan. Sebagai  narator dalam film, Leonardo DiCaprio mengungkapkan kritiknya terhadap 

perusahaan dan politikus yang dengan sengaja membiarkan perusakan lingkungan  yang menyebabkan perubahan iklim terjadi. Leoanardo DiCaprio dan Fisher  Stevens juga bertemu dengan ilmuwan, politikus, peternak, pemuka agama, dan  berbagai pihak lain untuk menggali lebih dalam tentang perubahan iklim yang  melanda dunia. Apa itu perubahan iklim? Bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang  bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah ini? Semua hal itu dikupas tuntas secara mendalam oleh Leonardo DiCaprio. 

Awal mula film ini menceritakan tentang Leonardo DiCaprio yang melihat  sebuah lukisan sejak dirinya masih kecil. Lukisan tersebut secara garis besar  menceritakan tentang kehidupan yang damai di Eden, kemudian kondisi  overpopulation, lalu sebuah kerusakan besar-besaran di bumi. Kemudian, pada  tahun 2014, Leonardo DiCaprio dipercaya dan diangkat sebagai Duta Perdamaian  PBB. Banyak sekali pihak yang kontra terhadap keputusan tersebut dan menilai  Leonardo tidak mumpuni dan termakan hoax (berita bohong) terkait adanya  pemanasan global (global warming). Padahal, Leonardo DiCaprio telah  melakukan perjalanan ke seluruh pelosok dunia untuk melakukan peninjauan serta  menganalisis perubahan-perubahan iklim serta dampak buruk yang dihasilkan selama 3 tahun terakhir. Leonardo DiCaprio dan Fisher Stevens menjumpai  berbagai tokoh publik, seperti Piers Sellers, Barack Obama, Pope Francis, Anote  Tong, John Kerry, Greg Mankiw, Elon Musk, dan masih banyak lagi sebagai  narasumber utama dalam menanggapi perubahan iklim serta solusi dari mereka  tentang masalah tersebut. 

Pertanyaan, komentar, dan kritik yang disampaikan dalam film berfokus  pada penolakan perubahan iklim yang dilakukan oleh pelobi perusahaan minyak  dan gas serta politisi di Amerika Serikat, seperti Donald Trump. Latar film  dokumenter ini diambil dari negara-negara yang terdampak perubahan iklim,  seperti Bangladesh dan Benua Artik serta negara-negara yang berpotensi  menyebabkan perubahan iklim terjadi, salah satunya Indonesia (Sumatera). Film  dokumenter ini mengajak seluruh masyarakat dunia untuk peduli pada perubahan  iklim dan bersama-sama menjaga bumi agar bisa ditinggali dan ditempati dengan  nyaman oleh generasi selanjutnya. 

Film dokumenter ini disajikan dengan baik dengan cerita yang mengalir  dan saling berkesinambungan satu sama lain. Selain itu, latar belakang Leonardo  DiCaprio sebagai aktor Hollywood terkemuka menjadi daya tarik dalam film ini.  Sutradara, Fisher Stevens mampu mengemas dan memanfaatkan hal tersebut  dengan rapi. Penyajian cerita runtut, mulai awal perjalanan Leonardo DiCaprio  ketika masih kecil sampai dia menyadari masalah perubahan iklim yang harus  segera diatasi. Alur cerita yang digunakan adalah campuran, yaitu mulai dari  Leonardo DiCaprio diangkat sebagai Duta Perdamaian PBB pada Konferensi  Pers PBB 2014, kemudian kilas balik perjalanannya selama 3 tahun di seluruh 

penjuru dunia, lalu diakhiri dengan pernyataan penutupnya pada Konferensi Pers  PBB 2014. 

Gambar dan video yang disajikan dalam film, sama halnya dengan  penyajian film dokumenter pada umumnya. Di sini, kameramen bertugas sebagai  “mata” bagi penonton, sehingga penonton seolah-olah mengikuti setiap perjalanan  Leonardo DiCaprio. Video dalam film tidak hanya bersumber dari tangkapan  kameramen semata, namun juga hasil jepretan dari masyarakat awam hingga  cuplikan televisi. Penyajian musik dalam film memberi nuansa khidmat sehingga penonton dapat merasakan pesan mendalam dalam film tersebut. Apalagi  Leonardo DiCaprio sebagai narator mampu membuat penonton meresapi setiap  alur perjalanannya. Leonardo DiCaprio yang merupakan tokoh utama dalam film,  memberi peran penting untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat diseluruh  dunia untuk peduli dan melestarikan lingkungan. Ditambah dengan karakter kuat  Leonardo yang peduli lingkungan mampu menyihir penonton untuk menyimak  film dari awal hingga akhir. 

Namun sangat disayangkan, dalam film ini tidak terdapat sesi wawancara  (interview) dengan politikus maupun perusahaan yang menolak fakta perubahan  iklim sehingga kita kurang tahu dari sudut pandang mereka tentang masalah ini.  Salah satunya adalah dengan Donald Trump yang dengan gamblangnya  mendukung global warming. Padahal, hal tersebut akan menarik untuk disimak,  mengingat Donald Trump memiliki kontroversi yang tidak ada habisnya dalam  dunia politik di Amerika Serikat. Apalagi fokus cerita ini juga mengkritik pihak pihak yang tidak peduli pada perubahan iklim. 

Alur dalam film dokumenter ini sebenarnya menarik, namun sayangnya  mudah ditebak dan tidak jarang akan menimbulkan kebosanan pada penonton.  Bahkan di pertengahan film, saya tidak sadar tengah tertidur karena pembawaan  ceritanya mellow (lambat) dan cenderung menimbulkan rasa kantuk. Jika terdapat  sedikit plot twist dalam film akan memberi efek kejutan yang tidak terduga dalam  narasi sebelumnya, sehingga menciptakan ketertarikan lebih dari penonton  terhadap cerita film. 

Secara keseluruhan film dokumenter “Before The Flood” dikemas dengan  baik dan memiliki pesan mendalam terkait perubahan iklim dan dampaknya yang  harus segera diatasi. Bahkan skor atau rating film mencapai 8.2/10 pada IMDb  dan disukai 92% pengguna menurut survei yang dilakukan oleh Google. Bahkan  saya sendiri menilai film ini hingga 8.7/10 sebab membuka pandangan baru kita  terhadap perubahan iklim yang melanda dunia saat ini. Selain itu, kita disajikan  fakta yang cukup mengejutkan bahwa politik memberi dampak cukup besar  dalam kerusakan lingkungan, tak terkecuali dunia politik di Indonesia. Maka dari  itu, film dokumenter ini sangat disarankan untuk dilihat dan disimak dengan 

seksama karena akan memberi wawasan secara mendalam terkait perubahan  iklim, mengingat narasumber dalam film ini berasal dari beragam latar belakang,  seperti politikus, ilmuwan, masyarakat, serta berasal dari beragam negara sehingga sudut pandang kita akan semakin luas.


GATRA DAN RACANA PADA NIRMANA

      Jika pada blog sebelumnya kita telah mengenal konsep dasar dan unsur rancang dari nirmana, maka pada blog ini kita akan membahas dan m...