Kamis, 21 April 2022

PENGARUH PEMILIHAN WARNA DINDING RUANGAN TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS MANUSIA

 PENGARUH PEMILIHAN WARNA DINDING RUANGAN TERHADAP  KONDISI PSIKOLOGIS MANUSIA

 

Pada era new normal saat ini banyak dijumpai perubahan pola hidup dalam masyarakat. Seluruh kegiatan diadakan dari rumah, seperti kegiatan belajar mengajar, bekerja, atau magang. Masyarakat harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini. Ruangan yang kondusif dan nyaman juga turut mempengaruhi lancarnya kegiatan.

Masyarakat akan lebih sering bahkan setiap hari berada di rumah. Hal ini membuat mereka harus memperhatikan kondisi kenyamanan dan keamanan ruangan rumah untuk beraktivitas sehari-hari hingga dapat beraktivitas dengan normal kembali.

Pemilihan ruangan dalam melakukan kegiatan yang cukup penting harus dilakukan secara tepat. Ruangan yang dimaksud adalah ruangan yang kondusif, aman dari kebisingan, nyaman, serta memberi aura positif. Salah satu faktor yang memengaruhi kondisi mental atau psikis seseorang adalah warna.

Pemilihan warna dalam sebuah ruangan nyatanya merupakan masalah yang krusial. Riset telah membuktikan adanya reaksi tubuh manusia terhadap warna baik secara psikologis maupun fisiologis (Allen dan Stimpson, 1994). Riset tersebut membuktikan bahwa warna mempengaruhi kondisi atau perubahan suasana hati seseorang yang menempati ruangan tersebut. Maka dari itu, pemilihan warna dapat

disesuaikan dengan aktivitas yang dijalani dalam ruangan tersebut.

Warna turut memberi sebuah persepsi mata terhadap  suhu ruangan. Beberapa studi mengatakan bahwa suhu tubuh manusia benar- benar dalam kondisi naik-turun pada respon warna yang berbeda-beda. Seperti contohnya warna kuning dan orange mampu meningkatkan suhu mulai 2 hingga 5 derajat, begitupula dengan warna dingin bereaksi sebaliknya.

Warna juga memberi efek perubahan suasana hati (mood) pada seseorang. Perubahan suasana mampu disebabkan oleh warna yang dalam sebuah ruangan. Setiap warna memberi efek yang berbeda, seperti rasa kantuk, bosan, ketenangan, atau rasa semangat. Warna turut memberi efek stimulus atau kelincahan. Efek stimulus juga termasuk dalam rasa, bau, suara, dan waktu.


Ruangan

 

Ruangan merupakan salah satu bagian atau komponen dalam sebuah bangunan. Ruangan merupakan tempat tertutup dengan langit-langit dan dilengkapi dengan pintu dan jendela. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ruangan merupakan tempat lega, kamar besar, bilik (dalam rumah), kelas (tempat belajar), tempat dalam kapal (perahu), tempat muatan, dan palka.


Unsur-unsur dalam sebuah ruangan antara lain:

           1.     Lantai

Lantai merupakan bagian bawah atau dasar dari sebuah ruangan. Lantai dapat terbuat dari papan kayu, ubin, semen, atau keramik.

            2.     Plafon

Plafon merupakan langit- langit atau penutup dalam ruangan. Plafon juga turut andil dalam memberikan efek psikologis manusia, seperti memberi kesan luas atau sempitnya sebuah ruangan.

            3.     Dinding

Dinding merupakan elemen yang sangat penting dalam sebuah ruangan. Dinding adalah penyekat atau penutup sisi samping  bangunan. Dinding dapat terbuat dari papan kayu, triplek, anyaman bambu, hingga tembok.

Setiap ruangan yang dibangun memiliki fungsi berbeda-beda tergantung pemiliknya. Ruangan dalam sebuah bangunan atau rumah pada umumnya terdiri dari ruang makan, kamar tidur, kamar mandi, ruang keluarga, dan ruang tamu.

          Warna

Warna adalah spektrum dalam sebuah cahaya sempurna (putih). Identitas dari sebuah warna ditentukan dari panjangnya gelombang cahaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.

Warna merupakan unsur yang penting dalam sebuah interior ruangan. Perencanaan dan desain yang tepat berperan memberikan gambaran suasana yang tepat untuk mengomunikasikan maksud yang diinginan         pada    seseorang (Kusumowidagdo, 2005). Warna merupakan sebuah ‘pembentuk’ dan mampu mengubah karakteristik sebuah ruangan.

Warna mampu memengaruhi dan mengendalikan perasaan seseorang karena setiap warna memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Warna dalam sebuah ruangan memberikan efek yang cukup besar sehingga menjadikannya sebuah elemen penting dalam interior ruangan.

Respon psikologis yang dihasilkan oleh warna pun sangat beragam. Respon tersebut dibagi menjadi dua, yakni respon positif  dan respon negatif. Respon positif seperti perasaan gembira, damai, nyaman, dan bersemangat. Sedangkan respon negatif seperti takut, cemas, sengasara, dan panik.

Berikut adalah jenis-jenis warna beserta efek psikologis yang dihasilkan:

                    1.         Merah (Red)

Merah merupakan salah satu warna primer. Warna merah   sangat   mencolok   dan memberi kesan semangat, gairah, percaya diri, dan kekuatan.

Dalam sebuah interior ruangan, warna merah memberi efek objek tampak lebih dekat dari sebenarnya. Warna merah juga memberikan efek hangat dan lapar. Maka tidak heran jika banyak merek makanan yang didominasi oleh warna merah

 

                    2.         Biru (Blue)

Biru merupakan salah satu warna primer sama seperti warna merah. Efek psikologis yang dihasilkan oleh warna  biru adalah rasa tenang, keseriusan, konsentrasi, dan profesional.

Dalam interior ruangan warna biru dapat meningkatkan rasa konsentrasi penuh dan santai. Dalam dunia medis, warna biru mampu mengatasi sakit tenggorokan, asma, dan migrain.

 

                    3.         Kuning (Yellow)

Warna kuning merupakan warna primer, sebanding dengan warna merah dan biru. Warna kuning merupakan simbol keceriaan, optimisme, harapan, antusiasme, cita-cita, harga diri, dan kreativitas.

Penerapan warna kuning dalam sebuah ruangan akan memberi kesan bersahabat dan kreativitas. Warna kuning juga mampu menetralkan  rasa gugup (tidak percaya diri). penggunaan warna kuning dalam interior  ruangan biasanya diikuti dengan warna putih.

 

                    4.         Oranye (Orange)

Oranye merupakan warna sekunder, perpaduan antara warna merah dan kuning dengan perbandingan 50:50. Warna oranye memberi kesan hangat dan  bersemangat. Warna ornaye merupakan simbol dari kemampuan dalam bersosialisasi.

Warna oranye diklaim mampu meningkatkan nafsu makan. Warna oranye juga mampu memberi  efek semangat dalam beraktifitas di sebuah ruangan.


5.         Hijau (Greeni)

Warna hijau merupakan warna sekunder. Warna hijau merupakan perpaduan dari warna biru dan warna kuning dengan perbandingan 50:50. Warna hijau memberi efek psikologis rasa seimbang, menyegarkan, dan harmoni.

Warna hijau dalam sebuah interior ruangan diyakini mampu mengobati masalah penglihatan seseorang. Warna hijau juga cocok dipakai dalam ruang istirahat karena memberi efek damai dan tenang.

 

                    6.         Ungu (Purple)

Ungu merupakan warna sekunder. Warna ungu merupakan perpaduan dari warna biru dan warna merah dengan       perbandingan 50:50.Warna ungu memberi kesan spiritual, magis, ambisius,                     martabat, kebijaksanaan, dan visioner.

Dalam sebuah interior ruangan, warna ungu dapat memberi kesan mewah dan anggun. Warna ungu dikenal sebagai simbol kekayaan, keagungan, dan kekuasaan.


                    7.         Cokelat (Brown)

Cokelat merupakan warna perpaduan dari merah, kuning, dan hitam. Warna cokelat memberi efek psikologis hangat, aman, dan nyaman. Warna cokelat merupakan warna unsur bumi.

Dalam interior ruangan, warna cokelat memberi kesan modern, canggih, dan mahal. Warna cokelat pula secara psikologis memberi kesan kuat dan dapat diandalkan.

 

                    8.         Putih (White)

Putih merupakan warna netral. Secara psikologis, warna putih       memberi                   efek ketenangan, relaksasi, dan kepercayaan.

Dalam interior ruangan, warna putih memberi ilusi ruangan tampak lebih luas dan lapang. Warna putih sesuai diterapkan pada ruangan sempit dan kecil.

 

                    9.         Hitam (Black)

Warna hitam cenderung identik dengan suasana berkabung. Namun, jika diaplikasikan dengan tepat warna hitam mampu memberi kesan anggung dan elegan sebuah ruangan.

Warna hitam cenderung memberi kesna serius dan menekan nafsu makan. Penggunaan warna hitam berlebihan      mampu menciptakan efek kecemasan dan perasaan takut.

Warna     dan     Aplikasinya     Pada Ruangan

            Berdasarkan teori psikologi warna, kita dapat menentukan warna apa yang cocok diaplikasikan pada sebuah ruangan. Tentunya pemilihan warna ruangan harus sejalan dengan fungsi ruangan tersebut.

                    1.     Ruang Makan

Sesuai efek psikologis yang dihasilkan, warna oranye sesuai diaplikasikan pada ruang makan. Warna oranye mampu meningkatkan nafsu makan seseorang.

Selain warna oranye, warna merah juga sesuai untuk ruang makan. Hal ini dikarenakan warna   merah   memberi   efek rasa lapar seseorang.


    2.     Ruang Tamu

           Ruang tamu merupakan ruangan pertama dalam sebuah rumah. Ruangan ini bertujuan         untuk menyambut dan menjamu tamu. Warna yang sesuai untuk ruang tamu adalah warna             biru dengan kombinasi warna putih.

        Warna biru memberi efek psikologis ketenangan dan profesional. Selain itu, warna                 kuning juga cukup sesuai untuk ruang tamu. Namun, hidari penggunaan warna kuning                 yang mencolok.


3.     Kamar Tidur

      Kamar tidur merupakan tempat peristirahatan setelah melakukan kegiatan seharian.             Maka dari itu pemilihan warna harus sesuai. Warna  yang sesuai untuk kamar tidur adalah         warna biru karena memberi efek ketenangan dan kedamaian. Selain itu, ada warna putih yang       memberi efek relaksasi dan ketenangan.


                4.     Kamar Mandi

Kamar mandi merupakan ruangan untuk membersihkan diri setelah beraktivitas. Warna yang sesuai untuk kamar mandi adalah warna putih karena memberi kesan bersih dan nyaman.

Selain warna putih, warna oranye juga cocok karena memberi efek kehangatan dan kenyamanan.


5.     Ruang Kerja/Belajar 

     Ruangan ini merupakan ruangan yang krusial bagi pekerja dan pelajar. Pemilihan warna 

ruangan harus dilakukan dengan tepat karena mampu memengaruhi tingkat 

produktivitas seseorang. Warna yang sesuai untuk ruang kerja/belajar adalah warna cokelat. 

Warna cokelat memiliki kesan kuat dan dapat diandalkan.

Selain warna cokelat, warna hijau juga sesuai untuk ruang kerja/belajar. Ruangan yang berwarna hijau memiliki kesan menyegarkan dan ketenangan.


                    6.     Ruang Keluarga

Ruang keluarga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Ruang keluarga merupakan ruangan komunikatif dan interaktif. Warna yang sesuai untuk ruang keluarga adalah warna hijau karena memiliki efek                    keseimbangan, ketenangan, dan harmoni.

Selain warna hijau, warna biru juga sesuai untuk ruang keluarga. Warna biru memberi kesan kedamaian dan ketenangan.


                    7.     Dapur

Dapur merupakan ruangan untuk meracik masakan bagi anggota keluarga. Warna yang sesuai untuk dapur adalah warna oranye karena memberi efek meningkatkan nafsu makan dan kehangatan.

Selain warna oranye, warna cokelat juga cukup sesuai untuk dapur karena memberi efek hangat, aman, dan nyaman.

 

Unduh dan baca selengkapnya di --> Widya Retno Palupi - 214140200111032 - Artikel Ilmiah.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GATRA DAN RACANA PADA NIRMANA

      Jika pada blog sebelumnya kita telah mengenal konsep dasar dan unsur rancang dari nirmana, maka pada blog ini kita akan membahas dan m...