PENGARUH PEMILIHAN WARNA DINDING RUANGAN TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS MANUSIA
Pada era new normal saat
ini banyak dijumpai perubahan pola hidup dalam masyarakat. Seluruh kegiatan diadakan dari rumah, seperti kegiatan belajar mengajar,
bekerja, atau magang. Masyarakat harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini. Ruangan yang kondusif dan nyaman juga turut mempengaruhi lancarnya kegiatan.
Masyarakat akan lebih sering bahkan setiap hari berada di
rumah. Hal ini membuat mereka harus memperhatikan kondisi kenyamanan dan
keamanan ruangan rumah untuk beraktivitas sehari-hari hingga dapat beraktivitas
dengan normal kembali.
Pemilihan ruangan dalam melakukan kegiatan yang cukup
penting harus dilakukan secara tepat. Ruangan yang dimaksud adalah ruangan yang
kondusif, aman dari kebisingan, nyaman, serta memberi aura positif. Salah satu
faktor yang memengaruhi kondisi mental atau psikis seseorang adalah warna.
Pemilihan warna dalam sebuah ruangan nyatanya merupakan
masalah yang krusial. Riset telah membuktikan
adanya reaksi tubuh manusia terhadap
warna baik secara psikologis maupun
fisiologis (Allen dan Stimpson, 1994). Riset tersebut membuktikan bahwa warna mempengaruhi kondisi atau perubahan suasana hati seseorang yang
menempati ruangan tersebut. Maka dari itu, pemilihan warna dapat
disesuaikan dengan aktivitas
yang dijalani dalam ruangan tersebut.
Warna turut memberi sebuah
persepsi mata terhadap suhu ruangan. Beberapa studi mengatakan
bahwa suhu tubuh manusia benar- benar dalam kondisi naik-turun pada respon warna yang berbeda-beda.
Seperti contohnya warna kuning dan orange mampu meningkatkan suhu mulai 2 hingga 5 derajat, begitupula
dengan warna dingin bereaksi sebaliknya.
Warna juga memberi efek perubahan suasana hati (mood) pada seseorang. Perubahan suasana mampu disebabkan oleh warna yang dalam sebuah ruangan. Setiap warna memberi efek yang berbeda, seperti rasa kantuk, bosan, ketenangan, atau rasa semangat. Warna turut memberi efek stimulus atau kelincahan. Efek stimulus juga termasuk dalam rasa, bau, suara, dan waktu.
Ruangan
Ruangan merupakan salah satu bagian atau komponen dalam
sebuah bangunan. Ruangan merupakan tempat tertutup dengan langit-langit dan
dilengkapi dengan pintu dan jendela.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
ruangan merupakan tempat lega, kamar
besar, bilik (dalam rumah), kelas (tempat belajar), tempat dalam kapal (perahu), tempat muatan, dan palka.
Unsur-unsur dalam sebuah ruangan antara lain:
1.
Lantai
Lantai merupakan bagian bawah atau dasar dari sebuah
ruangan. Lantai dapat terbuat dari papan kayu, ubin, semen, atau keramik.
2. Plafon
Plafon merupakan langit- langit atau penutup dalam ruangan. Plafon juga turut andil
dalam memberikan efek psikologis
manusia, seperti memberi kesan luas atau sempitnya sebuah ruangan.
3.
Dinding
Dinding merupakan elemen
yang sangat penting dalam sebuah ruangan. Dinding adalah penyekat
atau penutup sisi samping bangunan. Dinding dapat terbuat dari papan kayu, triplek, anyaman bambu,
hingga tembok.
Setiap ruangan yang dibangun memiliki fungsi berbeda-beda
tergantung pemiliknya. Ruangan dalam sebuah bangunan atau rumah pada umumnya
terdiri dari ruang makan, kamar tidur, kamar mandi, ruang keluarga, dan ruang
tamu.
Warna
Warna adalah spektrum dalam sebuah cahaya sempurna (putih).
Identitas dari sebuah warna ditentukan dari panjangnya gelombang cahaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),warna adalah kesan yang diperoleh
mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.
Warna merupakan unsur yang penting dalam sebuah interior ruangan.
Perencanaan dan desain yang tepat berperan memberikan gambaran suasana yang
tepat untuk mengomunikasikan maksud yang diinginan pada seseorang
(Kusumowidagdo, 2005). Warna merupakan
sebuah ‘pembentuk’ dan mampu mengubah karakteristik sebuah ruangan.
Warna mampu memengaruhi
dan mengendalikan perasaan seseorang karena setiap warna memiliki karakteristik yang berbeda-
beda. Warna dalam sebuah ruangan memberikan efek yang cukup besar sehingga
menjadikannya sebuah elemen penting dalam interior ruangan.
Respon psikologis yang dihasilkan
oleh warna pun sangat beragam. Respon tersebut dibagi menjadi dua, yakni respon
positif dan respon negatif. Respon
positif seperti perasaan gembira, damai, nyaman, dan bersemangat. Sedangkan respon
negatif seperti takut, cemas, sengasara, dan
panik.
Berikut adalah jenis-jenis warna beserta efek psikologis
yang dihasilkan:
1.
Merah (Red)
Merah merupakan salah satu warna primer. Warna merah sangat mencolok dan memberi kesan semangat, gairah, percaya diri, dan kekuatan.
Dalam sebuah interior ruangan, warna merah memberi efek
objek tampak lebih dekat dari
sebenarnya. Warna merah juga memberikan efek hangat
dan lapar. Maka tidak heran jika banyak merek makanan yang didominasi
oleh warna merah
2.
Biru (Blue)
Biru merupakan salah satu warna primer sama seperti warna merah.
Efek psikologis yang dihasilkan oleh
warna
biru adalah rasa tenang, keseriusan,
konsentrasi, dan profesional.
Dalam interior ruangan warna biru dapat meningkatkan rasa
konsentrasi penuh dan santai. Dalam dunia medis, warna biru mampu mengatasi
sakit tenggorokan, asma, dan migrain.
3.
Kuning (Yellow)
Warna kuning merupakan warna primer, sebanding dengan warna
merah dan biru. Warna kuning merupakan simbol keceriaan, optimisme, harapan, antusiasme,
cita-cita, harga diri, dan kreativitas.
Penerapan warna kuning dalam
sebuah ruangan akan memberi kesan
bersahabat dan kreativitas. Warna
kuning juga mampu menetralkan rasa gugup
(tidak percaya diri). penggunaan
warna kuning dalam interior ruangan biasanya
diikuti dengan warna putih.
4.
Oranye (Orange)
Oranye merupakan warna sekunder,
perpaduan antara warna merah dan kuning dengan perbandingan 50:50. Warna oranye memberi kesan hangat dan bersemangat.
Warna ornaye merupakan simbol
dari kemampuan dalam bersosialisasi.
Warna oranye diklaim mampu meningkatkan nafsu makan. Warna oranye juga mampu memberi efek semangat dalam beraktifitas di sebuah ruangan.
5.
Hijau (Greeni)
Warna hijau merupakan warna
sekunder. Warna hijau merupakan
perpaduan dari warna biru dan warna kuning dengan perbandingan 50:50. Warna hijau memberi efek psikologis
rasa seimbang, menyegarkan, dan
harmoni.
Warna hijau dalam sebuah interior ruangan diyakini mampu
mengobati masalah penglihatan seseorang. Warna hijau juga cocok dipakai dalam
ruang istirahat karena memberi efek damai dan tenang.
6.
Ungu (Purple)
Ungu merupakan warna sekunder. Warna ungu merupakan perpaduan dari warna biru dan warna merah dengan perbandingan 50:50.Warna
ungu memberi kesan spiritual, magis, ambisius, martabat, kebijaksanaan,
dan visioner.
Dalam sebuah interior ruangan, warna ungu dapat memberi
kesan mewah dan anggun. Warna ungu dikenal sebagai simbol kekayaan, keagungan,
dan kekuasaan.
7.
Cokelat (Brown)
Cokelat merupakan warna
perpaduan dari merah, kuning, dan
hitam. Warna cokelat memberi efek psikologis hangat, aman, dan nyaman. Warna cokelat merupakan warna unsur bumi.
Dalam interior ruangan, warna cokelat memberi kesan modern,
canggih, dan mahal. Warna cokelat pula secara psikologis memberi kesan kuat dan
dapat diandalkan.
8.
Putih (White)
Putih merupakan warna netral. Secara psikologis, warna
putih memberi efek ketenangan,
relaksasi, dan kepercayaan.
Dalam interior ruangan, warna putih memberi ilusi ruangan
tampak lebih luas dan lapang. Warna putih sesuai diterapkan pada ruangan sempit
dan kecil.
9.
Hitam (Black)
Warna hitam cenderung identik dengan suasana berkabung. Namun, jika diaplikasikan dengan tepat warna hitam mampu memberi kesan anggung dan elegan sebuah ruangan.
Warna hitam cenderung memberi kesna
serius dan menekan nafsu makan. Penggunaan warna hitam berlebihan mampu menciptakan
efek kecemasan dan perasaan takut.
Warna dan Aplikasinya Pada Ruangan
Berdasarkan teori psikologi warna, kita dapat menentukan warna apa yang cocok diaplikasikan pada sebuah ruangan. Tentunya pemilihan warna ruangan harus sejalan dengan fungsi ruangan tersebut.
1.
Ruang Makan
Sesuai efek psikologis yang dihasilkan, warna oranye sesuai diaplikasikan pada ruang makan. Warna oranye mampu meningkatkan nafsu makan seseorang.
Selain warna oranye, warna merah juga sesuai untuk ruang makan. Hal ini dikarenakan warna merah memberi efek rasa lapar seseorang.
2.
Ruang Tamu
Ruang tamu merupakan ruangan pertama dalam sebuah rumah. Ruangan ini bertujuan untuk menyambut dan menjamu tamu. Warna yang sesuai untuk ruang tamu adalah warna biru dengan kombinasi warna putih.
Warna biru memberi efek psikologis ketenangan dan profesional. Selain itu, warna kuning juga cukup sesuai untuk ruang tamu. Namun, hidari penggunaan warna kuning yang mencolok.
3.
Kamar Tidur
Kamar tidur merupakan tempat peristirahatan setelah melakukan kegiatan seharian. Maka dari itu pemilihan warna harus sesuai. Warna yang sesuai untuk kamar tidur adalah warna biru karena memberi efek ketenangan dan kedamaian. Selain itu, ada warna putih yang memberi efek relaksasi dan ketenangan.
4.
Kamar Mandi
Kamar mandi merupakan ruangan untuk membersihkan diri setelah beraktivitas. Warna yang sesuai untuk kamar mandi adalah warna putih karena memberi kesan bersih dan nyaman.
Selain warna putih, warna oranye juga cocok karena memberi efek kehangatan dan kenyamanan.
5. Ruang Kerja/Belajar
Ruangan ini merupakan ruangan yang krusial bagi pekerja dan pelajar. Pemilihan warna
ruangan harus dilakukan dengan tepat karena mampu memengaruhi tingkat
produktivitas seseorang. Warna yang sesuai untuk ruang kerja/belajar adalah warna cokelat.
Warna cokelat memiliki kesan kuat dan dapat diandalkan.
Selain warna cokelat, warna hijau juga sesuai untuk ruang
kerja/belajar. Ruangan yang berwarna hijau memiliki kesan menyegarkan dan
ketenangan.
6.
Ruang Keluarga
Ruang keluarga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Ruang keluarga merupakan ruangan komunikatif dan interaktif. Warna yang sesuai untuk ruang keluarga adalah warna hijau karena memiliki efek keseimbangan, ketenangan, dan harmoni.
Selain warna hijau, warna biru juga sesuai untuk ruang keluarga. Warna biru memberi kesan kedamaian dan ketenangan.
7.
Dapur
Dapur merupakan ruangan untuk meracik masakan bagi anggota keluarga. Warna yang sesuai untuk dapur adalah warna oranye karena memberi efek meningkatkan nafsu makan dan kehangatan.
Selain warna oranye, warna cokelat juga cukup sesuai untuk dapur karena memberi efek hangat, aman, dan nyaman.
Unduh dan baca selengkapnya di --> Widya Retno Palupi - 214140200111032 - Artikel Ilmiah.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar