SEJARAH DESAIN: TOKOH YUNANI KUNO DAN PROF KARL JASPERS
Widya Retno Palupi
A. Tokoh Filsafat Yunani yang Berkaitan Dengan Desain
Tokoh-tokoh filsafat Yunani telah menanamkan sikap atau mental berpikir yang rasional, logis, objektif, sistematis, dan berorientasi pada optimasi hasil akhir yang kemudian menjadi sebuah landasan berpikir ilmiah yang bertahan selama 2000 tahun. 1. Sokrates (470-399 SM)
Sokrates merupakan ahli filsafat yang mengembangkan pencairan kebenaran umum secara objektif melalui metode dialog yang kemudian disebut dengan dialektika. Hal yang terpenting dalam karya Sokrates adalah landasan mental berpikir bahwa posisi “tidak tahu” yang diikuti mencari jawaban atas ketidaktahuannya.
Sokrates
Sumber: www.hadar123wixsite.com/ diakses pada 12 September 2021
Kebenaran yang dihasilkan oleh Sokrates ditujukkan untuk menemukan kebenaran abadi, umum, dan mutlak. Metode yang digunakan Sokrates mengarah pada diskusi dan mengajukan pertanyaan untuk memancing teman diskusinya berpikir.
Teori metode berpikir yang diciptakan oleh Sokrates telah sampai pada tingkat pencarian hakikat suatu permasalahan dan bagaimana cara untuk sampai pada tingkat pengetahuan tersebut. Menurut Sokrates, filosofi adalah alat untuk mencari sebuah kebenaran, bukan ilmu pengetahuan. Metode Sokrates disebut juga metode induksi.
Hubungan antara metode Sokrates dengan desain adalah mengidentifikasi masalah pada desain selalui dimulai dengan apa “what” dan mengapa “why”. Metode perancangan desain modern digunakan untuk mencari hakikat sebuah objek desain. Merencanakan perancangan sebuah desain lebih penting daripada hasil desain.
2. Plato (427-347 SM)
Plato merupakan nenek moyang dari pemikiran barat karena spekulasinya tentang persoalan filsafat yang telah dipelajari lebih dari 2300 tahun. Plato telah menulis 36 buku tentang etika dan politik serta metafisika dan teologi. Ide-ide Plato telah mempengaruhi sistem pemerintahan Amerika Serikat, terutama dalam
3
pemilihan orang terbaik atau terbijak untuk memimpin sebuah negeri. Perlu diketahui bahwa Plato adalah murid sekaligus sahabat dari Sokrates.
Plato
Sumber: Wordpress.com diakses pada 12 September 2021
Plato mengemukakan pandangannya tentang idea. Ide merupakan pengertian yang dicari melalui berpikir, tidak bergantung pada pemikiran atau pendapat orang lain, dan tumbuh karena murni dari kecerdasan berpikir. Bagi Plato, dunia idea memiliki sistem teleology, logika yang tersusun serta menjurus pada suatu tujuan. Idea tertinggi adalah kebaikan yang dianggap sebagai sumber penggerak dunia.
Plato merumuskan tentang dialektika berupa ketajaman analisi dalam mencari hubungan antara berbagai pengertian, kemudian dikelompokkan pada jenisnya masing-masing hingga komponen terkecil yang tidak dapat diurai lagi. Kemudian metode ini disebut diaresis (mengurai ide).
Hubungan antara metode berpikir Plato dengan desain adalah dalam tahap perancangan, di mana perancangan merupakan proses menentukan kualitas desain adalah dengan ketajaman dan kemampuan melihat masalah dan keterkaitannya dengan komponen lain serta memerinci masalah hingga ke akar-akarnya.
3. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles merupakan filsafat Yunani yang menjadi pelopor studi tentang logika formal. Hal yang terpenting dari Aristoteles adalah sumbangsihnya yang berupa teori pendekatan rasional. Setiap aspek kehidupan dapat dijadikan objek pemikiran dan analisis. Sikap berpikir Aristoteles yang rasional sangat bertentangan dengan mistisisme dna tahayul dan sangat mempengaruhi peradaban barat secara fundamental. Aristoteles (13 tahun) merupakan murid dari Pluto (60 tahun). Aristoteles juga merupakan mentor dari Alexander The Great (13 tahun).
Aristoteles
4
Sumber: happyho.in diakses pada 12 September 2021
Teori terpenting dari Aristoteles adalah logika dengan pendekatan metodes, bersistem, dan ilmiah sebagai metode berpikir rasional yang masih bertahan hingga 2000 tahun. Menurut logika, proses berpikir untuk mendapatkan kesimpulan yang benar selalu disokong oleh tiga dasar yang tidak dapat dipisahkan, yaitu mengerti, menilai, dan mengambil keputusan. Prestasi Aristoteles dalam ilmu logika adalah soal pengembangan pemikiran deduksi dan induksi. Metode deduksi dianggap lebih sesuai untuk pembuktian ilmiah.
Hubungan antara metode berpikir Aristoteles dengan desain adalah proses deduksi untuk mengambil kesimpulan sebagai penentulangkah pengembangan desain selanjutnya.
4. Archimedes (285-212 SM)
Archimedes dikenal sebagai ahli matematika yang menemukan prinsip kerja pengungkit dan konsep gravitasi secara spesifik. Selain itu, Archimedes merupakan penggagas metode berpikir heuristic, yaitu metode berpikir secara analogi dan hipotesis, berbanding terbalik dengan berpikir logis.
Archimedes
Sumber: blogspot.com diakses pada tanggal 12 September 2021
Hubungan metode berpikir Archimedes dengan desain adalah metode berpikir heuristic yang bertolak dari kreativitas dan kemampuan menemukan ide yang tentunya sangat penting dan sering digunakan dalam desain. Cara ini dianggap sebagai pelengkap dari metode analisis dan logis yang di dalam desain digunakan dalam hal yang bersifat kuantitatif.
B. Teori Prof. Karl Jaspers
Prof. Karl Jaspers adalah filsuf Jerman yang merupakan tokoh esistensialisme yang mengupas tentang permasalahan kebebasan manusia pada abad ke-20. Kebebasan adalah bentuk esistensi manusia, karena kebebasan manusia dapat menentukan pilihannya.
5
Prof. Karl Jaspers
Sumber: adobe-editor.alternative/ diakses pada tanggal 12 September 2021
Prof. Karl Jaspers juga memiliki teori yang disebut Teori Zaman Poros yang terdapat dalam buku “Vom Ursprung und Ziel der Geschichte” pada tahun 1955. Teori yang digaungkan oleh Jaspers melihat sejarah kebudayaan dalam konteks yang lebih luas, terutama dilihat dari struktur sejarah dunia, serta untuk memahami kedudukan desain, sains, dan teknologi dalam kerangka perspektif sejarah kebudayaan dunia.
Dalam bukunya "Von Ursprung und Ziel der Geschichte", Karl Jaspers menafsirkan periode antara 800 dan 200 SM sebagai waktu di mana proses spiritual berlangsung hampir bersamaan, baik di India dan Cina maupun di Barat, yang memunculkan orang yang masih ada hari ini.. Ini adalah poros sejarah dunia. Dari Periode poros ini, Jaspers mencoba merancang struktur sejarah dunia. Setelah presentasi pandangan Jasper tentang Periode poros ini, ini ditempatkan dalam kerangka filsafatnya tentang manusia, tentang keyakinan filosofisnya dan tentang pandangannya tentang Kekristenan.
Teori zaman poros oleh Karl Jaspers menyatakan bahwa dalam sejarahnya, umat manusia melalui lompatan sejarah dan lompatan kebudayaan yang penting. Pada masa itu terjadi terobosan sejarah yang menjadi dasar lompatan kebudayan menuju arah yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu lompatan sejarah berdasarkan sains dan teknologi. Kebudayan ini kemudian mendominasi arah kebudayaan umat manusia di seluruh dunia pada abad ke-20.
6
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Wildan. 2011. Filsafat Yunani dan Kaitannya dengan Metode Perancangan Desain. Diakses pada “https://dokumen.tips/documents/metode-perancangan
berpikir-desain.html” pada tanggal 12 September 2021.
Waskito, Ryan Haryo. 2017. Konsep Kebebasan Manusia dalam Pandangan Karl Jaspers. Diakses pada “digilib.uin-suka.ac.id” pada tanggal 12 September 2021.
H. Robbers S.J. 2013. “Die Achsenzeit” Bij Karl Jaspers. Diakses pada “https://doi.org/10.1080/00062278.1961.10596642” pada tanggal 12
September 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar