PSIKOLOGI DESAIN
(Psikologi
Warna, Psikologi Bentuk, dan Segmentasi Pada Logo Produk Burger King di Tahun
1999-2020)
Widya Retno Palupi
A. A. Burger King Corporation
Burger King Corporation merupakan industri makanan
cepat saji yang berasal dari Amerika Serikat, tepatnya di Miami, Florida. Burger
King Corporation didirikan pada tanggal 1 Desember 1954. Burger King
menyediakan menu burger, kentang
goreng, ayam goreng, dan minuman ringan (soda, milkshake, dan kopi). Perusahaan ini didirikan oleh James McLamore
dan rekannya, David Edgerton. Burger King tersebar di seluruh belahan di dunia,
tidak terkecuali Indonesia. Burger King di Indonesia di bawah naungan PT. Sari
Burger Indonesia dan memiliki 17 ribu gerai yang tersebar di Indonesia.
Gambar A.1 Persebaran Restoran Burger King di Dunia
B.
Logo Burger King
Untuk menciptakan merek dagang, tentunya Burger King
Corporation memiliki logo untuk memasarkan produknya agar lebih dikenal oleh
masyarakat. Burger King mengalami beberapa perubahan logo dari sejak didirikan
pada tahun 1954 hingga saat ini. Perubahan logo Burger King dibagi menjadi tiga
fase, yakni fase tahun 1954-1967, fase 1969-1999, dan fase 1999-2021.
Fase logo tahun 1954-1969 dibagi menjadi dua periode, yakni periode pada tahun 1954-1957 dan pada tahun 1957-1969. Kemudian, fase logo tahun 1969-1999 dibagi menjadi dua periode, yakni periode pada tahun 1969-1994 dan tahun 1994-1999. Lalu, fase yang terakhir pada tahun 1999-sekarang dibagi menajdi dua periode yaitu pada tahun 1999-2020 dan 2020-sekarang.
Gambar B.1 Fase Logo Tahun 1954-1969. (1) Gambar Logo Pada Tahun 1954-1957, (2) Gambar Logo Pada Tahun 1957-1969
Namun, logo yang terkenal di antara ke enam logo
dari Burger King adalah logo pada tahun 1999-2020. Logo tersebut berbeda dari
logo sebelumnya baik dari segi bentuk maupun warna logo tersebut. Selain itu,
logo pada tahun 1999-2020 memiliki periode terlama sebagai identitas merek,
sehingga sangat melekat di kalangan masyarakat.
C.
Filosofi Warna Logo Burger King (1999-2020)
Pada logo Burger King tahun 1999-2020 memiliki warna
dan bentuk logo yang berbeda dari periode sebelumnya. Pada logo tersebut
terdiri atas tiga warna yaitu, warna merah, biru, dan kuning. Setiap warna dari
logo memiliki filosofi tersendiri bagi perusahaan industri makanan cepat saji
tersebut.
Hal menarik dijumpai pada logo tersebut dikarenakan logo Burger King menggunakan tiga warna primer, yaitu merah, biru, dan kuning. Ketiga warna tersebut juga melambangkan bendera Amerika Serikat, sesuai dengan asal dari perusahaan tersebut.
Gambar C.1 (1) Bendera Amerika Serikat, (2) Logo Burger King 1999-2020
Selain
melambangkan bendera Amerika Serikat, ketiga warna tersebut memiliki filosofi
dan makna tersendiri seperti:
1.
Warna Merah : warna merah memiliki karakter pemberani,
semangat,
dan percaya diri. Namun, untuk bisnis kuliner dapat bermakna pula bahwa makanan
yang disajikan tersebut bercita rasa pedas sekaligus menambah nafsu makan.
2.
Warna Biru : secara psikologis, warna biru
memiliki sifat damai.
Penggunaan
dalam kuliner bermakna bahwa restoran tersebut menyediakan berbagai macam sajian
dingin, seperti soda, ice cream, dan
lain-lain.
3.
Warna Kuning : warna kuning memiliki makna
kesuksesan dan
kejayaan.
Dalam kuliner, warna kuning pula dapat meningkatkan nafsu makan sekaligus
implementasi dari makanan restoran tersebut, seperti telur dan keju.
D.
Filosofi Bentuk Logo Burger King (1999-2020)
Jika diperhatikan secara seksama, logo Burger King
memiliki bentuk yang unik yang membedakannya dengan merek restoran cepat saji
lainnya, seperti McDonald dan KFC. Logo Burger King berbentuk seperti roti bun
dengan tulisan “Burger King” sebagai isiannya atau biasa disebut patty dan dilingkari oleh lingkaran
berwarna biru.
Gambar D.1
(1) Roti Bun, (2) Logo Burger King 1999-2020, (3) Burger
Makna dari bentuk logo seperti burger tersebut adalah bahwa Burger King menyediakan beef patty yang juicy dan lezat sehingga mampu menggugah selera makan dari
pelanggan. Untuk lingkaran berwarna biru bermakna unsur modern dan untuk
menyambut era millenium baru.
E.
Segmentasi Logo Burger King (1999-2020)
Dalam memasarkan produknya, tentunya Burger King
Corporation membagi konsumen menjadi beberapa kelompok berbeda, atau biasa
disebut segmentasi yaitu segmentasi demografis, segmentasi geografis, segmentasi
psikografis, dan segmentasi perilaku. Pembagian kelompok konsumen ini memiliki
karakteristik serupa dan kebutuhan yang sama.
1.
Segmentasi
Demografis
Segmentasi Demografis membagi kelompok konsumen
dalam golongan usia, keluarga, siklus hidup, agama, kebangsaan, dan kelas
sosial. Pada segmentasi ini, Burger King memiliki target konsumen yaitu
golongan produktif atau kelas pekerja sebagai target utama dimana akan mengajak
lingkungan terdekat untuk menjadi konsumen mereka.
2.
Segmentasi
Geografis
Segmentasi Geografis membagi kelompok konsumen dalam
golongan negara, kota, daerah, maupun kehidupan bertetangga. Setiap negara
memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda sehingga Burger King harus
menyesuaikan diri agar tetap mendapat keuntungan yang sepadan. Seperti contoh
di wilayah Amerika Serikat dan Eropa, Burger King memilih kawasan yang padat
pekerja dan kota metropolitan untuk mendirikan gerai di sana.
3.
Segmentasi
Psikografis
Segmentasi Psikografis membagi kelompok konsumen
berdasarkan psikologis konsumen seperti hobi, gaya hidup, opini, dan ketertarikan.
Dalam hal ini, Burger King Corporation memiliki target konsumen di kalangan
kelas menengah ke atas atau kelas mewah dengan menyajikan makanan cepat saji
dan sistem drive thru sehingga
memanjakan konsumen dengan penyajian makanan yang super cepat.
4.
Segmentasi
Perilaku
Segmentasi perilaku membagi konsumen dalam perilaku
mereka di kehidupan sehari-hari. Burger King mengamati dan menganalisis
kebiasaan-kebiasaan konsumen yang ada di setiap negara. Setiap negara memiliki
kebiasan masyarakat yang berbeda-beda. Contohnya kebiasaan makan di Amerika,
Eropa, dan Asia yang selalu meminum kopi. Dengan begitu, Burger King akan
menyediakan menu kopi panas di setiap gerai yang ada di kawasan Amerika, Asia,
dan Eropa.
DAFTAR RUJUKAN
Lakstiko, O, &
Maula, J. (2015). Strategi Pemasaran Burger King. Universitas Negeri Jakarta. Diakses pada 01 Maret 2022 pada https://www.academia.edu/39039021/TUGAS_MAKALAH_FIX.
Setyawati, D. (2017).
Materi Pemasaran. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Diakses pada 01 Maret 2022 pada https://dinisetyawati26071997.blogspot.com/2017/12/materi-pemasaran.html.
Triwijanarko, R.
(2021). Penggantian Logo Burger King
Tidak Hanya Soal Rebranding. Diakses pada 01 Maret 2022 pada https://www.marketeers.com/penggantian-logo-burger-king-tidak-hanya-soal-rebranding/.
Morales, X. (2021). Burger King Logo History. Diakses pada
01 Maret 2022 pada https://secureyourtrademark.com/blog/burger-king-logo-history/.
Beausoleil, M. (2021). The Psychological Power of Nostalgia in
Burger King’s Throwback Logo. Diakses pada 01 Maret 2022 pada https://medium.com/swlh/the-psychological-power-of-nostalgia-in-burger-kings-throwback-logo-fcf836f61821.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar