Selasa, 19 April 2022

BEDAH PSIKOLOGI DESAIN PADA LOGO XL (2014)

 

Psikologi Warna, Psikologi Bentuk, Segmentasi, Psikologi Persepsi, dan Psikologi Visceral Pada Logo Produk XL (2014)

Widya Retno Palupi

 

A.      APT XL Axiata (XL)

PT XL Axiata (XL) merupakan perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. PT XL Axiata merupakan perusahaan swasta pertama Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler. XL mulai beroperasi pada 08 Oktober 1996 secara komersial. Sebelumnya PT XL Axiata bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk.

Produk utama XL adalah XL prabayar, XL Prioritas, XL Business Solutions, AXIS, dan Live On. Saham XL dimiliki oleh Axiata Investments (Indonesia) yang tergabung dalam Axiata Group Berhad. XL Axiata terus berinovasi dan menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang meluncurkan konvergensi.

Dalam perkembangannya, sejak pasca-merger, merek AXIS akan diposisikan sebagai produk kelas bawah, anak muda, pengguna data yang tarifnya terjangkau dengan lawannya adalah Indosat dan tri. Sedangkan XL akan diposisikan melawan Telkomsel. Kedua produk XL Axiata ini akan fokus ke segmennya masing-masing. Keuntungan masing-masing produk adalah XL mendapat tambahan frekuensi sedangkan AXIS akan mendapat jaringan yang lebih luas.

B.      Logo Produk XL

Pada tahun 2014, tepatnya pada tanggal 28 Oktober, XL Axiata meluncurkan logo produk XL terbarunya. Logo tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan logo XL sebelumnya. XL mengalami perubahan logo sebanyak 6 kali, logo awal diterbitkan pada 1996.

Gambar B.1 Urutan perubahan logo XL dari tahun 1996-2014

Perubahan logo XL tentunya melalui banyak pertimbangan, salah satunya adalah seiring berkembangnya zaman dan teknologi maka perubahan logo digunakan sebagai identifikasi pasar yang lebih signifikan.

C.      Psikologi Warna Pada Logo XL (2014)

Walaupun mengalami perubahan logo sebanyak 6 kali mulai tahun 1996 hingga 2014, PT XL Axiata masih mempertahankan ciri khas warna yang digunakan, yaitu warna biru, kuning, dan hijau.

Gambar C.1 Gambar Logo XL (2014)

Pada logo XL 2014 juga diberi efek blend dan highlight, tidak seperti logo sebelumnya yang tidak menggunakan efek apa-apa. Efek psikologi yang dihasilkan oleh warna logo Xl adalah sebagai berikut:

1.       Warna Biru

Warna biru sebagai latar dari logo XL memiliki arti kepercayaan. Di mana pelanggan/konsumen yang hendak membeli produk XL tidak akan ragu karena percaya akan kualitas dan fasilitas dari produk XL.

2.     Warna Kuning

Warna kuning melambangkan kesuksesan, di mana hal tersebut dengan kesuksesan produk XL yang telah mengambil hati banyak pengguna data seluler. XL juga merupakan produk pertama telekomunikasi yang secara komersial beredar di Indonesia.

3.     Warna Hijau

Warna hijau merupakan harmoni, yang akan memberi kesan bahwa produk XL memiliki harmoni yang baik. Selain itu, warna hijau juga memberi kesan rasa aman bagi pengguna produk tersebut.

D.      Psikologi Bentuk Pada Logo XL (2014)

Bentuk dari produk XL mengalami perubahan yang signifikan, lebih berkesan tegas dan lugas dari bentuk sebelumnya. Hal ini juga berdampak terhadap psikologis konsumen dan siapapun yang melihatnya.

Gambar D.1 Logo produk XL (2014)

Bentuk logo produk XL pada tahun 2014 berbentuk persegi (kotak), dalam hal psikologis hal tersebut memberi kesan profesionalisme, proporsi, dan keseimbangan. Kotak dalam logo XL mampu menciptakan kepercayaan kepada konsumen dan memberi kesan rasa aman. Selain itu, bentuk logo produk XL berupa huruf X dan L yang menjadi satu dengan kesan huruf L yang berbentuk lembaran. Hal ini sesuai dengan makna dan maksud dibalik logo tersebut di mana perusahaan PT XL Axiata yang ingin membuka lembaran baru, sehingga terbukanya peluang bagi konsumen untuk maju mencapai tujuannya.

E.      Segmentasi Logo Produk XL (2014)

Dalam memasarkan produknya, tentunya PT XL Axiata membagi konsumen menjadi beberapa kelompok berbeda, atau biasa disebut segmentasi yaitu segmentasi demografis, segmentasi geografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku. Pembagian kelompok konsumen ini memiliki karakteristik serupa dan kebutuhan yang sama.

1.     Segmentasi Demografis

Segmentasi Demografis membagi kelompok konsumen dalam golongan usia, keluarga, siklus hidup, agama, kebangsaan, dan kelas sosial. Pada segmentasi ini, XL  memiliki target konsumen yaitu golongan kelas menengah keatas, mahasiswa/pelajar, serta pegawai kantoran sebagai target utama di mana mengingat saingan dari XL adalah Telkomsel. Selain itu produk XL diutamakan untuk mahasiswa/pelajar yang sangat membutuhkan bantuan telekomunikasi dan data seluler.

2.     Segmentasi Geografis

Segmentasi Geografis membagi kelompok konsumen dalam golongan negara, kota, daerah, maupun kehidupan bertetangga. Produk XL memfokuskan untuk tersebar secara luas di seluruh daerah Indonesia dan mendirikan tower untuk memberikan kualitas yang baik bagi konsumen.

3.     Segmentasi Psikografis

Segmentasi Psikografis membagi kelompok konsumen berdasarkan psikologis konsumen seperti hobi, gaya hidup, opini, dan ketertarikan. Dalam hal ini, XL memiliki target konsumen di kalangan kelas menengah ke atas dengan menyajikan kualitas pelayanan yang baik seperti tambahan frekuensi sehingga memberi kecepatan internet yang stabil.

4.     Segmentasi Perilaku

Segmentasi perilaku membagi konsumen dalam perilaku mereka di kehidupan sehari-hari. PT XL Axiata mengamati dan menganalisis kebiasaan-kebiasaan konsumen yang ada di Indonesia. Setiap bulannya bisa dipastikan masyarakat membutuhkan data seluler dan setiap harinya menggunakan jaringan telekomunikasi, dengan begitu XL akan mendirikan gerai-gerai dan mendirikan tower untuk meningkatkan produk jualnya.

F.       Psikologi Persepsi Pada Logo XL (2014)

Persepsi merupakan istilah serapan dari  bahasa Inggris, yaitu perception. Sedangkan kata perception berasal dari bahasa Latin, yaitu percepto dan percipio yang bermakna pengidentifikasian/penerjemahan informasi melalui panca indera manusia untuk mendapat pemahaman dari lingkungan sekitar.

Psikologi persepsi sangat penting dalam dunia desain, terutama dalam membuat logo. Maka dari itu PT XL Axiata, dalam menciptakan sebuah logo baru di tahun 2014 juga melibatkan efek psikologi persepsi dengan teori Gestalt. Teori Gestalt merupakan teori yang umum dipakai dalam dunia desain grafis. Teori ini  menjelaskan proses persepsi melalui pengelompokkan sesnasi yang memiliki hubungan, pola, maupun kemiripan. Menurut Gestalt, otak manusia cenderung menghubungkan apa yang dilihatnya menjadi kesatuan yang utuh. Jadi teori Gestalt merupakan sebuah kemampuan otak dalam melihat bentuk baru dari komponen-komponen yang berbeda.


                              


Gambar F.1 Teori Gestalt (similarity) pada logo XL (2014)

Dalam logo XL menggunakan teori Gestalt dengan prinsip kemiripan (similarity). Prinsip ini  merupakan prinsip yang di mana sebuah elemen dalam logo memiliki karakteristik yang sama, maka otomati mata kita mendemonstrasikan bahwa mereka dalam kelompok yang sama, dikelompokkan secara visual. Prinsip ini dapat kita lihat dalam bentuk X dan L yang memiliki jenis bentuk font yang sama. Maka dari itu, secara otomatis konsumen akan melihat bahwa huruf X dan L dalam kelompok yang sama berdasarkan bentuk dan ukuran.

G.     Psikologi Visceral Pada Logo XL (2014)

Psikologi visceral dapat dikatakan sebagai tahap awal interaksi dalam psikologi desain logo. Psikologi visceral merupakan emosi manusia di alam bawah sadar yang berasal dari sistem saraf pusat. Di sini, otak kita akan bekerja dan bereaksi dengan cepat dari pikiran sadar.

PT XL Axiata tentunya dalam mendesain logo memperhatikan psikologi visceral. Hal ini dikarenakan efek yang dihasilkan sangat besar terhadap konsumen, apalagi psikologi visceral merupakan tahap psikologi pertama dalam pengenalan sebuah produk kepada publik. Tujuan psikologi visceral adalah menciptakan kesan estetika yang positif dari desainnya.

Untuk pertama-tama, PT XL Axiata akan menebak dan melakukan riset tentang hal yang dibutuhkan oleh konsumennya. Tidak sulit menebak apa yang terlihat bagus bagi XL, karena produk perusahaan ini sudah dikenal secara luas di kalangan masyarakat Indonesia. Karena target utama dari produk XL adalah generasi milenial yang rentang usianya 15-30 tahun, maka XL membuat desain logo yang simpel dan tidak begitu menggunakan warna yang mencolok. Hal ini untuk menghindari kesan ramai dan tidak profesional. XL menggunakan warna yang sudah menjadi identitas mereka, supaya konsumen juga langsung dapat mengenali produk mereka walupun bentuknya berubah.

Maka dari itu, efek psikologi visceral yang dihasilkan dari desain logo produk XL adalah kesan  profesionalisme, simple, dan khas namun berkualitas sehingga mampu mengikat di benak konsumen. Tak mengherankan jika XL tetap eksis di Indonesia sejajar dengan Telkomsel.

 

 

 

 

 

Sumber Rujukan

Nistanto, R.K. (2014). XL Axiata Luncurkan Logo Baru. Kompas. Jakarta. Diakses pada “https://tekno.kompas.com/read/2014/10/28/14275817/XL.Axiata.Luncurkan.Logo.Baru” pada 29 Maret 2022.

Puspa, D. (2020). Gestalt Theory – Teori Psikologi yang diterapkan pada Desain. DOT Intern. Diakses pada “https://medium.com/dot-intern/gestalt-theory-teori-psikologi-yang-diterapkan-pada-desain-d300d140a630” pada 29 Maret 2022.

Gogorbangsa. (2008). Peran Psikologi Persepsi Dalam Desain Komunikasi Visual. Diakses pada “/kaftaruwork.blogspot.com/2010/07/psikologi-persepsi-dalam-desain.html” pada 29 Maret 2022.

Muliasari, R. (2021). 8 Prinsip Psikologi Desain. ePsikologi. Diakses pada “https://epsikologi.com/prinsip-psikologi-desain-terbaru/” pada 29 Maret 2022.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GATRA DAN RACANA PADA NIRMANA

      Jika pada blog sebelumnya kita telah mengenal konsep dasar dan unsur rancang dari nirmana, maka pada blog ini kita akan membahas dan m...